Google Window |
TEMPO.CO, London - Agensi penyadapan
Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) memperoleh akses langsung ke
sistem Google, Facebook, Apple, dan raksasa internet AS lainnya. Begitulah
menurut dokumen rahasia yang diperoleh oleh media Ingris, Guardian, yang
dipublikasikan Jumat 7 Juni 2013. Akses NSA ini merupakan bagiandari
program yang sebelumnya dirahasiakan, PRISM, yang memungkinkan pejabat untuk
mengumpulkan material, termasuk riwayat pencarian, isi email, transfer file dan
chatting live, kata dokumen tersebut.
Guardian telah memverifikasi
keaslian dokumen dalam bentuk 41 lembar halaman presentasi berupa PowerPoint
tersebut. Dokumen itu diklasifikasikan sebagai rahasia dan tak boleh
didistribusikan kepada pihak musuh. Dokumen presentasi itu tampaknya digunakan untuk
melatih agen intelijen.
Dalam sebuah pernyataan, Google
mengatakan: "Google sangat peduli keamanan data pengguna kami". Kami
mengungkapkan data pengguna kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan hukum,
dan kami meninjau semua permintaan tersebut dengan hati-hati. Dari waktu ke
waktu, orang-orang menuduh kami telah menciptakan 'pintu belakang' untuk
pemerintah ke dalam sistem kami, namun Google tidak memiliki pintu belakang
bagi pemerintah untuk mengakses data pengguna pribadi. "
Beberapa eksekutif perusahaan
teknologi bersikeras bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan tentang PRISM atau
skema serupa. Mereka mengatakan mereka tidak akan pernah terlibat dalam program
tersebut. "Jika mereka melakukan ini, mereka melakukannya tanpa
sepengetahuan kami," kata salah satu dari mereka.
Seorang juru bicara Apple mengatakan
"pernah mendengar" program PRISM itu.
Akses NSA ini dimungkinkan oleh
perubahan hukum pengintaian Amerika Serikat yang diperkenalkan di bawah
Presiden George W. Bush dan diperbaharui di bawah Presiden Barcak Obama pada
bulan Desember 2012.
Program ini memfasilitasi secara
luas pengintaian mendalam terhadap komunikasi secara live dan informasi yang
tersimpan di perusahaan internet. Undang-undang memungkinkan untuk menargetkan
setiap pelanggan perusahaan lain yang terlibat dalam percakapan, atau
orang lain yang tinggal di luar AS, atau orang-orang Amerika yang dalam
komunikasinya termasuk dengan orang di luar AS.
Hal ini juga membuka kemungkinan
komunikasi di seluruh AS yang dikumpulkan tanpa surat perintah pengadilan.
Pengungkapan program PRISM ini
menyusul adanya laporan Guardian, Rabu 6 Juni 2013, soal adanya perintah
pengadilan rahasia yang membolehkan NSA mendapatkan catatan jutaan pelanggan
Verizon, salah satu operator telekomunikasi terbesar di AS.
Berbeda dengan koleksi
catatan-catatan panggilan oleh Verizon, pengawasan NSA terhadap perusahaan
internet ini dapat mencakup isi komunikasi dan bukan hanya metadata.
Beberapa perusahaan internet
terbesar di dunia yang diklaim sebagai bagian dari program 'berbagi informasi'
ini sejak diperkenalkannya pada tahun 2007. Microsoft -yang saat ini
menjalankan kampanye iklan dengan slogan "Privasi Anda adalah prioritas
kami"- adalah yang pertama bergabung, dengan pengumpulan data mulai dilakukan
awal Desember 2007.
Hal ini diikuti oleh Yahoo pada
tahun 2008, Google, Facebook dan PalTalk pada tahun 2009, YouTube pada tahun
2010, Skype dan AOL pada 2011, dan Apple akhirnya yang bergabung dengan program
ini pada tahun 2012. Program ini terus berkembang, dengan penyedia lain karena
datang online.
Secara kolektif,
perusahaan-perusahaan ini meliputi sebagian besar dari jaringan email, mesin
pencari, video, dan komunikasi online.
Guardian | Abdul Manan